Ngentot Mona Ratuliu
Part I
Wajahnya kelihatan mesum jika diperhatikan sambil tersenyum, tinggi badannya 170 cm, berat badannya sungguh menggiurkan, 57 kilogram sehingga wanita seperti ini montoknya tak ketulungan. Aku bertemu dengannya secara tidak sengaja ketika datang dalam acara Apa Kabar Indonesia yang dipresenteri oleh Tina Talisa ( sempat ngewein Tina Talisa fast sex di salah satu kamar hotel Indonesia ). Entah kenapa acara malam itu mataku selalu tertumbuk pada Mona Ratuliu yang hadir juga, posisi duduknya pun berada di depan barisanku namun berada di sebelah kiri, sehingga ketika aku memaling ke samping, Mona Ratuliu juga memalingkan mukanya sehingga mata kami tertumbuk bersamaan, namun aku sekejap mengalihkan pandangan itu, sebelumnya aku pernah berkenalan dengan Mona Ratuliu ketika aku menjenguk seorang kawan yang opname di rumah sakit, kebetulan kawanku tersebut teman dekat Mona Ratuliu, sehingga kami berkenalan di sal tersebut, kami banyak ngobrol tentang hal hal yang menjadi keingintahuan kami soal pekerjaanku, terlebih Mona Ratuliu tertarik dengan cara mengotak atik metode pencarian google, lagian Mona Ratuliu sedang mencari rujukan informasi yang penting.
Perasaanku semakin tak karuan karena aku sering dicuri curi pandang oleh Mona Ratuliu, namun lama lama aku tak betah juga karena sudah capek sebelum siaran sudah menggenjot vagina Tina Talisa dalam fast sex beberapa jam yang lalu, kulihat Tina Talisa sumringah membawakan acara itu, tak lain karena puas kusodoki memeknya dalam sekali fast sex, setelah Tina Talisa mengulum penisku dengan rakus, sehingga dalam fast sex tersebut kusemburkan air maniku di vagina milik Tina Talisa. Kuangkat tubuhku ketika acara itu belum selesai menuju ke kamar toliet kecil di salah satu lorong panjang tempat siaran tersebut yang mengambil tempat di sekitaran Hotel Indonesia, Bundaran HI.
Aku begitu nafsunya melihat kemolekan tubuh Mona Ratuliu yang proposional dengan ukuran buah dadanya itu. Entah kenapa kepergianku dari siaran itu diikuti oleh Mona Ratuliu yang menguntit, aku lenyap di kelokan, aku berhenti di situ, Mona Ratuliu kemudian muncul sampai membuatnya kaget karena mengejutkan
“Paaayaaaaaaaaa aaaaaaaaah . bikin aku jantungan saja Han “ pekik Mona Ratuliu dengan kaget dan dada berdebar debar, mengelus dadanya sekalian turun seperti menekan ke buah dadanya yang montok itu.
“Sorry deeh .. ngapain sih merhatiin guwe .. tadi “ tanyaku merasa nggak enak diperhatikan lagi oleh Mona Ratuliu di depanku
“Habis .. aku kangen deh dengan ilmu yang dibagikan pas di rumah sakit “ celetuk Mona Ratuliu lagi
“Aku juga punya ilmu lain kok .. malah lebih mantap dan enak dirasakan ..” kataku cuwek sambil pengin masuk ke dalam toliet yang ternyata sepi itu.
“Apa itu ?” tanya Mona Ratuliu pengin tahu.
“Nggak bisa sembarang kubagikan … bisa berabe nech .. “ tolakku
“Wuuih jahat deh kamuuu … “ cubit Mona Ratuliu di lenganku, aku menjadi kesakitan, entah kenapa ketika aku mengerang itu tanganku sampai menyenggol ke buah dada Mona Ratuliu sehingga membuat Mona Ratuliu sampai kaget.
“Iiih .. jahat sih kamuuu “ Mona Ratuliu melotot ketika susunya kena sikut lenganku itu namun kemudian tertawa. Entah kenapa karena habis menyikut itu, Mona Ratuliu balas kembali untuk mencubitku, namun aku keburu menghindar, Mona Ratuliu tak terima sehingga berusaha mencubitku lagi, aku tetap mengelak, namun Mona Ratuliu justru malah mau mencubit di pahaku, tapi meleset tangannya justru malah nemplok di selakanganku yang ngaceng itu, Mona Ratuliu berhenti nemplok namun matanya mendelik nakal.
“Iiih .. besar yaaa “ goda Mona Ratuliu dengan menarik tangannya
“Pengin apa ?” tanyaku menawarkan diri tanpa kubuat dengan tersenyum membuat Mona Ratuliu kaget lagi. Namun kekagetan itu dinetralisir dengan cepat, aku terus melangkah menuju toliet, ketika aku membuka pintu toliet pria dan Mona Ratuliu masuk ke toliet wanita sambil tersenyum penuh arti padaku, kubiarkan saja, sampai kami terpisah. Habis kencing aku berdiri di depan cermin
“Andai aku bisa kugenjot memekmu, Monaaa .. “ kataku seolah olah Mona Ratuliu ada di belakang cermin itu sedang membenahi pakaiannya habis buang air kecil. Namun aku juga tak menyadari ternyata kebetulan Mona Ratuliu juga di balik cermin itu.
“Penis dia gedhe banget .. iiih .. jadi pengin nih .. ketika kuraba .. ngacengnya minta ampun .. ck ck ck ck .. “
Lepas dari mematut itu nafsuku naik lagi, walau aku tadi sempat kesulitan kencing karena ngacengnya membayangkan Mona Ratuliu telanjang bulat dan menggenjotku di toliet, aku menggerakan tanganku seolah olah menyihir ke depan cermin.
“Monaaa .. kemarilah .. aku akan memberikan kepuasan cinta padamu .. relalah hatimuuu .. aku tahu kamu suka seks .. marilah kita bercinta, Monaaa “ kataku dengan perasaan ingin sekali bercinta dengan artis ini. Entah setan mana yang membawaku yang akhirnya aku berani masuk ke toilet wanita yang sepi itu, kutarik papan yang biasa dipakai oleh petugas cs menandakan bahwa toliet rusak, kugeser ke arah keelokan itu agar pengunjung mencari toilet di lebih pojok
“Toliet sedang dalam perbaikan, silakan cari toliet lain”
Habis itu aku kemudian menyelinap masuk ke dalam toilet, ketika aku masuk Mona Ratuliu sampai kaget sekali.
“Buseet .. sialan lu .. keluar sana .. ini toilet khusus wanita “ hardik Mona Ratuliu dengan melotot, namun karena aku menaikan bajuku sampai terlihat cetakan penisku membuat Mona Ratuliu menjadi surut.
“Untuk memastikan apa Mbak Mona aman saja “ kataku cuek sambil mendekat di samping Mona Ratuliu yang sedang mematut itu, pandangan Mona ke cermin namun lebih mengarah ke selakanganku yang terpantul di cermin itu. Ekor matanya tertangkap ketika aku menunduk, namun tiba tiba Mona Ratuliu mengeluh.
“Kepalaku pusing nich .. capek kali “ sungut Mona Ratuliu dengan memijit kepalanya sendiri, aku pun lebih mendekat.
“Sini aku bantu agar rileks “ kataku tanpa meminta ijin memijit bagian pundaknya. Mona Ratuliu tak melarangku, langsung saja memejamkan matanya merasakan pundaknya kupijit dengan pelan pelan itu, namun aku justru sedang melancarkan pijatan dengan menaikan stimuli syaraf syaraf pembangkit gairah seksualnya di pundak itu, Mona Ratuliu langsung memejamkan matanya agar rileks.
mona seksi“Haaan .. hhhhmmm .. makin enaak dan rileks daaah “ celetuk Mona Ratuliu yang kupandang dari cermin memejamkan matanya menikmati pijitanku, entah kenapa aku berani bermain bahaya dengan memijit itu, pelan pelan hembusan nafas Mona Ratuliu seakan terhipnotis dengan pijitanku yang pelan itu, punggungnya merapat ke dadaku, seolah olah sengaja untuk memancingku, tangannya juga berada di kedua sisi tubuhnya yang sebelah kiri meremas bajunya, sebelah kanan mengelus pahanya yang menggunakan celana panjang itu, aku kemudian memijit turun ke lengannya, ketika kupijit lengannya itu, jari jari tanganku bersentuhan dengan buah dada Mona Ratuliu yang montok itu, terasa empuk dan kenyal ketika tak sengaja tersentuh, namun Mona Ratuliu tidak bereaksi sama sekali, malah kulihat dari cermin tersenyum kecil sebentar kemudian berganti dengan gigitan di bibirnya. Aku langsung mengambil kesimpulan, aaah .. semoga dugaanku benar .. pengin diewe, maka tanpa ampun aku langsung mendekapnya, belum sempat mendekap aku terkejut Mona Ratuliu justru lebih duluan menggeser tangannya dan nemplok di selakanganku
“Oooh Haaaaaaaaan …. hhhhmmmmmmmmmm “ desah Mona Ratuliu dengan suara seolah olah mengundangku untuk lebih jauh terlibat dalam affair dengannya. Aku langsung mendekapnya, kedua buah dadanya langsung kupegang dan kuremas, Mona Ratuliu sampai terkejut melihat diriku kini mendekap dengan meremas lembut di buah dadanya
“Aaaaaaaaah Haaaaaaan .. uuuuuh … nakaaal yaaaa “ goda Mona Ratuliu semakin panas karena akibat rangsangan di pundaknya yang aku lakukan.
“Kau cantik Monaaa .. hhhmm .. buah dadanya gedheee “ bisikku di telinga dengan kujilati membuat Mona Ratuliu menggoyang kepalanya
“Gelii aaaaaaaaah “ desah Mona Ratuliu lagi namun tetap membiarkan aku bermain dengan kedua buah dadanya itu, tangan kiri turun dan mengelus selakangannya yang masih menggunakan celana panjang itu, kucium lehernya dan kujilati pelan. Mona Ratuliu semakin menggeliat terangsang birahi. Namun tiba tiba Mona Ratuliu langsung menarik tanganku yang nakal
“Ooh Haaan .. apa yang kita lakukan “ pekik Mona Ratuliu dengan terkejut hendak melepaskan diri dari dekapanku.
“Nikmati saja Monaa .. nikmati .. sudah lama aku pengin merasakan kesintalanmu .. aku tahu kamu butuh sentuhan birahi yang kering selama ini “rayuku dengan mendekap lebih erat, namun Mona Ratuliu pengin melepaskan, gilanya Mona Ratuliu tidak berteriak. Cekalan tangan di lenganku semakin melemah, tapi tiba tiba tangan kirinya mencekal ke telapak tangan kiriku yang nakal itu dan membawanya ke buah dadanya, aku menjadi senang Mona Ratuliu pengin dirangsang dan kuremas lagi buah dadanya, sedang tangan kanannya naik dan ke belakang lalu mendorong belakang kepalaku menekan agar aku lebih dekat menciumi lehernya itu, kucium lehernya, dan tiba tiba Mona Ratuliu langsung melepaskan dekapanku, kemudian berbalik langsung melancarkan serangan dengan menyerbu bibirku, kusambut lumatan demi lumatan itu, kami sampai bercumbu dalam posisi berdiri itu.
“Ohh Haaan .. sssssshhh ..ssssssshhh ..sssssshh ..hhhhhh “ desis Mona Ratuliu ketika mendapatkan sentuhan birahi, rangsangan demi rangsangan yang kulakukan itu membuat Mona Ratuliu semakin lupa dirinya, bukan cuma lupa daratan tapi juga lupa lautan, udara dan kepolisian, buta asal usal. Mona Ratuliu memegang belakang kepalaku untuk kembali mengajak saling memagut, pagutan demi pagutan kami lakukan, kami saling menghisap dan bermain lidah
“mmmhhhhhhhhhh …… mmmmmmmmmffff .. ssssshhhh ..ssssssshhhh “ desis Mona Ratuliu di sela sela pagutan kami yang semakin tenggelam dalam lautan birahi itu. Tiba tiba Mona Ratuliu melepaskan pelukanku
“Bahaya Haan .. kita bisa kepergok .. “ sahut Mona Ratuliu dengan nafas memburu
“Tenang aja Mona .. bagian depan sudah kututup dengan papan yang memberitahukan kalo toliet ini rusak .. “ sahutku dengan tenang sambil kembali meraih montok di depanku dan kuhujani lagi dengan pagutan dan lumatan, Mona Ratuliu menjadi kembali larut dalam asmara birahi. Kami saling merangsang dan penisku pun mulai dirangsang, tangan Mona Ratuliu meremas gemas pada batangku, dan kata kata Mona Ratuliu justru langsung vulgar
“Kontolin aku Haaan .. aku yakin kontolmu gedhee“ bisik Mona Ratuliu di telingaku.
Aku berhenti untuk memagutnya, aku didorongnya mundur, Mona Ratuliu berbisik di depanku
“Tunggu yaa .. “ kata Mona Ratuliu dengan beranjak dan membuka pintu toilet itu sedikit dan mengamati, tangannya keluar dari celah pintu dan meraih saklar lalu mematikan lampu di luar toliet, kemudian masuk dan mengunci toilet dari dalam
“Kita lakukan Haaan .. cepetan yaa .. acara akan bubar nich “ kata Mona Ratuliu tak sabaran lagi kembali menyerbu ke bibirku, Mona Ratuliu mengahambur dalam pelukanku dan kami kembali saling mencumbu penuh nafsu. Desahan demi desahan, desisan demi desisan terdengar di antara kami, pelan pelan kudorong ke arah pojok tembok, tanganku meraih saklar lampu dan kumatikan
“Oooh Haaan … gelap aaaaaaaaaah “ sungut Mona Ratuliu dengan terkejut
“Biar nggak ada yang curiga .. “ kataku semakin nakal meremas buah dadanya. Kuambil hapeku dan kuhidupkan lampu senter dan kuletakkan di samping meja tempat bercermin itu.
Aku kemudian mundur, kubuka pakaianku bagian atas, Mona Ratuliu juga mengikuti membuka celana panjangnya lalu baju bagian atas. Woooooow .. buah dadanya sangat montok sekali, kulepas semua pakaianku tanpa sisa, Mona Ratuliu sampai melotot melihat penisku ngaceng kena sorot lampu senter dari hapeku itu. Dengan tergesa gesa Mona Ratuliu melepaskan semua pakaiannya tanpa sisa. Luar biasa wanita ini, punya tubuh yang menggairahkan.
“Haaan .. cepetaaan aaaaaaah .. nggak sabaaaaaaaaaaar “ rajuk Mona Ratuliu dengan tergesa gesa langsung berjongkok dan meraih batangku kemudian langsung mengulum dengan rakus.
“Oooh Monaaa .. aaaaaaah . teruuus aaaaaah .eeenaaaaaaaaak “ racauku dengan meremas kepala Mona Ratuliu dan mengelus elus rambutnya itu, tubuhnya sekarang ini lebih montok sehingga aku menyukai bentuk tubuhnya itu, Mona Ratuliu semakin bernafsu mengulum batangku berulang ulang dengan rakusnya, seolah waktu yang sempit itu digunakan agar lebih efisien, dengan nakal dan rakusnya batangku sampai dikocok berulang ulang
“Kamu harus muncrat sekali rondeee .. waktu kita sempit .. masih ada 20 menit nich .. cepeet yaaa .. kita 69 yuuk .. “ tarik Mona Ratuliu ke lenganku, sehingga aku jongkok, aku langsung mendorong tubuhnya agar berabah di lantai, untung lantai bagian toilet depan cermin ada karpetnya sehingga tidak membuat kami kedinginan, Mona Ratuliu langsung melancarkan lumatan lagi, kubalas lumatan itu dan kami akhirnya berposisi berlawanan, Mona Ratuliu menggeser tubuhnya berbalik sehingga tepat di depan penisku dan mukaku di depan vaginanya yang mulai membasah, kami berdua sudah dimabuk birahi. Bau vaginanya harum bercampur rasa khas kelamin yang membuat nafsuku kian naik.
Posisi 69, Mona Ratuliu berada di atas dengan mengangkang penuh nakal dan memberikan vaginanya untuk kuoral, Mona Ratuliu dengan sangat rakusnya kembali menelan batangku yang ternyata tidak lenyap, hanya sampai separo lebih sedikit
“Gila Haaan .. kontolmu panjang bangeeet .. gedhe lagi .. bakalan sesak di memekku nich “ celoteh nakal Mona Ratuliu dengan suara dikecilkan agar tidak kedengaran dari luar. Kusapu belahan vaginanya dengan lidahku dan kusedot sedot
“oh Haaan .. teruuus .. cumbu memekku .. iseeep “ lonjak Mona Ratuliu dengan mengocok batangku cepat dan kuat, kubiarkan Mona Ratuliu melakukan apa maunya, kemudian aku menguak lubang vaginanya itu sehingga pelan pelan vaginanya mulai merekah dengan cepat seiiring lidahku yang terbiasa mengorek liang kemaluan wanita. pelan pelan kami selama sepuluh menit saling merangsang alat kelamin kami, kami sampai mendengus dan melenguh dengan hebatnya walau tidak keras di toilet yang setengah gelap itu, dua manusia tanpa pakaian sedang mengadu birahi.
Kuluman demi kuluman, jilatan demi jilatan yang rakus di batangku membuat aku semakin tidak tahan, demikian pula dengan Mona Ratuliu yang semakin tak kuasa membendung lautan birahinya
“Sudaaah Haaan .. sudaah .. jangaaan buat aku orgasmeee .. sekarang kontolin aku dengan nungging yaa “ ajak Mona Ratuliu dengan bangun dan menarik tanganku untuk bangun, kuremas pantatnya ketika aku bangun itu, Mona Ratuliu menggoda dengan menggoyang pantatnya
“Suka ya Haaan ..sama bokongkuu..?” tanya Mona Ratuliu lagi
“Yaaa .. sana segera nungging yaaaaaa “ dorongku dengan meremas buah dadanya ketika berbalik. Mona Ratuliu langsung menungging ke meja tempat cermin itu, kuusap vaginanya dengan tanganku, kuseger hapeku yang masih menyala itu. Walau setengah gelap, namun cukup bagi kami untuk bisa saling melihat di cermin, Mona Ratuliu melihat dari cermin ketika batangku mulai masuk ke dalam vaginanya dengan pelan pelan memaksa. Sesak sekali
“Pelaaan Haaaaan .. pleaseee .. kontolmu gedheeee .. pleaseee .. aku digenjot yaaa .. kita selesaikan cepat cepaat .. ntaaar malam pindah ke rumahku .. “ kata Mona Ratuliu dengan menekan kuat di telapak tangannya ke meja itu, penisku pelan pelan masuk bagian kepala, itu sudah membuat Mona Ratuliu menjerit kecil
“Gilaa Haaan ..gila sayaaaaangg pleasee .. teruuus .. pakssaaaa “ perintah Mona Ratuliu dengan tak sabaran.
“Tariiiik duluuuu .. yaaa desaaak .. pleasee .. oh my God .. uuuuh kontolmu aaaaaaah .. gedheee sesek nih memekku .. “ goda Mona Ratuliu dengan menggeleng geleng sambil memejamkan matanya erat sekali.
“Memekmu enak ,sayaaaang .. aku bisa betah menyetubuhi nanti malam .. “
Pelan pelan kutarik dan kudesak lagi, kulakukan berulang ulang sampai batangku melesak lebih dalam
“Yaaa .. teruuus ..sssssssshhh .ssssssssshhh .sssssssssssssssss.. hhhsssss.. aaaaaauuuh ..aaaaaaaauuuuh .. mmmmhhhh .. Haaaan .. Oooh .. terruss .. mentokin ! mentokin .. pleasee .. oooh .. fuck aaaaah .. fuck .. sakit aaaaaaaaaaah … pelaaaaan .. iyaaaaaaaaa “ lenguh Mona Ratuliu tak karuan menggelinjang karena selain aku mendesakkan batangku juga meremas remas buah dada Mona Ratuliu itu.
Kini batangku serasa diperas luar biasa dalam fast sex dengan Mona Ratuliu di toilet Plaza Indonesia itu, seperti beberapa jam yang lalu aku menggenjot Tina Talisa dengan menyewa kamar, Tina Talisa pintar menyamar sehingga dengan mudah masuk ke kamarku dan mengajak fast sex karena Tina tTalisa sudah tidak sabar lagi diewe.
Penisku sesak sekali dalam vagina Mona Ratuliu yang sempit itu
“Teruus Haaaaan .. ayoo .. jangan lama lamaa aaaaah .. “ kata Mona Ratuliu dengan suara dikecilkan.
“Mona .. Monaaa .. di mana kamu .. “ teriak seseorang dari luar toilet. Aku sampai berhenti.
“Tuuuh suamiku nyarii .. cepetaaan aaaaaaaaaaaaah .. nggak tahaaaaan “ sungut Mona Ratuliu yang gemas dan setengah marah karena aku malah mempermainkan punting susunya. Dimarikan handphone yang tergeletak di meja itu agar tidak mengganggu ketika aku menggenjot dan dikontoli itu.
“Teruuus Haaaaan .. biarkaaan diaaa .. pleaseee “
mona r“Sssst diaaam dulu .. ada langkah kaki mendekat ke sini “ bisikku membuat Mona Ratuliu menahan naafs, terdengar suara handle pintu hendak dibuka namun tak bisa
“kemana nich kamuuu .. jangan jangan pingsan kayak dulu di toileeet … bete nih “ seru seseorang dari balik pintu. Tak lama kemudian suara itu menghilang lamat lamat dan berteriak lebih jauh
“Ayooo ..aaaaayooo … jangan diaaam .. genjotin aaaakuu pleasee “ cakar Mona Ratuliu di lenganku itu,Mona Ratuliu kemudan bersiap untuk kugenjot dalam posisi nungging itu, kudesakan batangku dengan pelan pelan dan membuat Mona Ratuliu menggeliat
“Oh Haaaaan .. enaaak aaaaaaaaah ..sssssssssshhh ..sssssssh .. teruuus .. teruuus .. aaaaaah “ lenguh Mona Ratuliu semakin panas, aku pun menggenjot dengan pelan pelan dan kemudian cepat.
“Iyaaa .. cepetaaan aaaaah .. acaraaa hampir bubaar tuuh aaah .. aduuuh .. remees susukuu …remes susuku .. “ erang Mona Ratuliu dengan menarik tanganku, kuremas buah dadanya yang menggelantung dengan sangat indahnya itu.
Kami selama lima menit menggenjot dengan cepat, Mona Ratuliu sampai tergoncang goncang dan aku kugenjot dengan kuat, jepitan vaginanya semakin merapat
“Cepeeetaaan aaaaaaaaah .. hampir aaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Mona Ratuliu dengan suara yang dikendalikan agar tidak terdengar dari luar, Mona Ratuliu lebih banyak mendesis dan melenguh. Penisku juga tidak tahan lagi, Mona Ratuliu sudah hampir mencapai puncak, tangannya menekan kuat ke meja itu, vaginanya menyempit dengan cepat, kutahan di perutnya dan aku tak tahan lagi, kugenjot dengan mantap dan keras sampai membuat Mona Ratuliu orgasme mendahului aku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuh “ lenguh Mona Ratuliu panjang menjepit penisku di vaginanya sangat kuat sekali. Mona Ratuliu menegang kaku kemudian berkelonjotan, kuhujamkam batangku dalam dalam dengan keras sampai mentok.
“Haaan .sudaah aaaah .. pleaasee sakit aaaaaaaaaah .. teruuus aaaaaaah ‘ racau Mona Ratuliu ditengah orgasme itu dan aku pun mencapai puncak birahi dengan menyemprotkan air maniku menembak ke rahim Mona Ratuliu itu
“Craaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat “
Batangku seakan akan disedot dari dalam, spermaku sampai muncrat ke mana mana keluar dari sela sela vagina Mona Ratuliu itu. Aku serasa lemas, Mona Ratuliu lemas dan akhirnya luruh ke lantai dengan pelan pelan menekan kaki meja dari ubin itu, melorot dan akupun ikut melorot, hebatnya kami tidak melepaskan alat kelamin kami yang sudah bersatu itu, satu tubuh menggapai kenikmatan duniawi.
“Monaaaaaaaa .. di mana kaaaaaamuuuuuuuu “ teriak seseorang dari seberang lorong toilet itu
“Sudaah Haaan .. cepeetaaan yuuk .. cabut kontolmu yaaa .. “ ajak Mona Ratuliu dengan menepuk pahaku, aku menarik batangku yang lembek terjepit itu, aku lalu menarik tangan Mona untuk bangun, Mona langsung membawa hapeku dan menuju ke kamar mandi.
“Gila ! aaah .. spermanya banyak sekalii “ bisik Mona Ratuliu dengan tersenyum ketika hendak masuk kamar mandi itu, aku pun mengambil kore apik yang ada senternya, kulihat batangku berlendir, aku menuju ke kamar mandi sebelahnya, kubasuh penisku agar bersih dari sperma dan cairan orgasme Mona Ratuliu itu. Tak lama kemudian Mona Ratuliu keluar dari kamar mandi, kemudian memakai pakaiannnya dengan tergesa gesa. Aku menyusul keluar dari kamar mandi. Kulihat Mona Ratuliu Bahkan celana dalamnya tidak dipakai, tapi bajunya memang sampai menutupi, celana dalamnya dilemparkan padaku
“Bawa ke rumahku ya Haaan .. itu tiket masuk ke rumahkuuu “ goda Mona Ratuliu nakal, ada ada fantasi seks wanita ini.
“Trim Mbak Monaa “ sapaku
“Iya Haaan .. sama sama .. kutunggu ya Haan .. ntar malaaam .. suamiku malam ini ada keperluan keluarga sama anakku .. jadi aku malam sendirian .. datang yaa Haaan .. ini alamat rumahku .. masuk lewat belakang .. ntar kuberika tanda.. “ bisik Mona Ratuliu menyeringai nakal.
Mona Ratuliu mematur sebentar, kemudian melipstik bibirnya, habis melipstik itu langsung mengecup pipiku sehingga pipiku memerah karena lipstik itu, Mona Ratuliu tersenyum nakal kemudian kembali ke cermin dan membenahi lipstiknya, membedaki wajahnya. hebat juga wanita itu, pandai berias dalam waktu singkat, aku sudah memakai pakaianku dan ketika hendak keluar dari toilet itu Mona Ratuliu meremas batangku lagi
“Kutunggu ya Haaan .. awas kalo nggak dataaang “ ancam Mona Ratuliu lagi
“Iyaaa .. tunggu saja Monaku, sayaaang “ balasku dengan meremas pantat Mona Ratuliu dengan gemas, Mona Ratuliu keluar duluan, mengamati kelokan lorong dan lenyap dari pandanganku, kuhidupkan lampu dan kuusap wajahku. Uuuh .. malam ini aku harus menggeluti artis lagi, Oh Mona .. betapa montok tubuhmu .. gumamku yang kemudian membasuhi mukaku dan aku akhirnya keluar dari toliet itu. Entah kenapa aku tidak tahu kemana lenyapnya Mona Ratuliu itu, ketika aku keluar dan berada di depan Plaza Indonesia itu, kulihat Mona Ratuliu sedang merenung di depan menunggu jemputan. Seseorang lelaki menghampiri
“Kemana saja sih kamuu .. dicari nggak adaaa .. huuuh “ damprat suaminya kesal.
“Lho aku khan di luaaar .. bosen sama si semok bawa acaraaa .. sebel dah.. itu khan gara gara kamuu ngajaaak “ sungut Mona Ratuliu tak mau kalah, apalagi aku berada sekitar lima meter.
“Kamu tunggu sini saja .. jangan hilang lagi .. “ hardik suaminya dengan pergi ke parkiran itu.
Melihatku yang berdiri di belakang Mona Ratuliu mengedipkan matanya, aku tak berani mendekat karena parkiran mobil suaminya tak jauh, sehingga aku hanya melintas di sampingnya
“Jangan lupa nanti malam ya Haaan .. sayaaaang “ sapa Mona Ratuliu dengan mesra
“Iya Mona .sayangku .. tunggu saja .. akan kukontoli memekmu lagi .. “ kataku dengan pelan sambil berjalan kembali dan aku menuju ke parkiran. Sesampai diparkiran aku berhenti sejenak, seorang bapak menanyakan padaku
“Mas .. mau nanya kalo ke Dukuh atas lewat mana”
“Terus saja Paaak .. ke arah Blok M .. nggak jauh kok .. cuma lima kilonan .. “ kataku dengan sopan.
“Oh .. terima kasih Pak ..”
Ketika aku berbicara dengan bapak itu seseorang melengok dari jendela
“Heee .. Burhaaan . ngapain di sini .. “ tanya Indra Brasco tak lain suami Mona Ratuliu itu.
“Oh .. indraaa .. kesasar Mas .. malas pulang kena macet .. “
“Kapan main ke rumaaah .. tuh istrikuu “ tunjuk Indra Brasco di mana Mona Ratuliu sedang menungguku
“Buseeet .. aku nggak lihat nih .. kapan kapan saja yaaa .. salam buat istrimuu “ kataku dengan tersenyum padahal nanti malam istrinya mengajakku bercinta dengan penuh asmara birahi. Kusalami dan aku pergi menjauh. Mona Ratuliu sampai mengamati aku bicara sebentar dengan suaminya itu. Mobil itu meninggalkan parkiran dan membyar di loket, sesampai di depan Mona Ratuliu, Mona Ratuliu langsung masuk ke dalam mobilnya
“Siapa tuh lelaki tadi “ tanya Mona Ratuliu pura pura pengin tahu
“Itu Burhaaan .. pakar komputer yang sering mroyek di tempat temanku .. aku pengin dia membantuku buka usahaaa … mau yaaa .. pinter dah diaaa … “
“Haaaah . Burhan? buseet nggak liat akuu “ sungut Mona Ratuliu dengan geleng geleng mengamati kembali lahar parkir itu, aku pergi meninggalkan parkiran itu dan lenyap di balik kelokan berlawanan dengan mobil yang ditumpangi Mona Ratuliu itu.
mona memekku sayangPart II
Aku akhir datang juga ke rumah Mona Ratuliu, ketika hari sudah menginjak malam, aku datang dengan tergopoh gopoh, rumah Mona Ratuliu lumayan besar sehingga memudahkan aku untuk menyelinap masuk ke rumah Mona Ratuliu. Entah kenapa malam itu ternyata suaminya molor pergi sehingga aku menjadi jengkel. Uh .. bagaimana ini, padahal aku sendiri sudah dijanjikan kalau malam ini aku bakalan bercinta dengan bebas bersama Mona Ratuliu. Aku menyelinap sampai masuk kamarnya ketika suami Mona Ratuliu sedang bercengkerama dengan anaknya. Entah kenapa ketika aku sudah sampai di dalam kamarnya, tiba tiba Mona Ratuliu masuk ke kamarnya mendapati aku yang tersenyum menyambut. Mona Ratuliu sampai kaget sehingga dadanya bergemuruh, namun keadaan dikuasainya dengan menutup bibir dengan jari tengahnya yang maksudnya agar aku diam. Mona Ratuliu kemudian mendekati aku dan langsung memelukku erat.
“Sabaaar … sayaang .. suamiku molor perginya, nanti pergi kok “ hibur Mona Ratuliu dengan menciumi bibirku kemudian, kami berpagutan sebentar, kurasakan bibirnya yang hangat dan manis itu, tanganku nemplok di pantatnya yang berisi itu.
“Uuuh .. sayaaang … kamuuu suka ngeremes bokongku yaaa ?” goda Mona Ratuliu dengan gemas
“Aku pengin ngontolin kamu, Mona … ratu mesumku .. “ kataku dengan jahil
“Ih .. amit amit kamu sebut aku ratu mesum .. enak aja .. “ sergah Mona Ratuliu dengan mencubitku.
“Fast sex lagi yuuk .. sebelum suamimu masuk kamar .. “ godaku semakin aktif merangsang Mona Ratuliu agar libidonya bangkit
“Jangan Haan .. jangan .. kita tunggu saja dia pergi .. nggak lama kok .. “ hibur Mona Ratuliu dengan menahan tanganku yang sudah berpindah nemplok ke dalam bajunya meremas buah dadanya yang montok itu.
“uuuh .. sayaang pleasee .. sabar duluu “ tahan Mona Ratuliu lagi ketika aku semakin agresif mengelus selakangannya itu, kami kemudian saling melumat penuh nafsu, Mona Ratuliu termakan rangsanganku.
“Sayaaang .. tahan dulu .. aku kunci pintu yaa “ tahan Mona Ratuliu yang semakin membasah di selakangannya, aku sudah agresif sampai membuat celana dalam Mona Ratuliu melorot dan vaginanya aku tusuk dengan jariku.
“Kamu di sini dulu .. sebentaaar .. yaa .. sabaaar “ ujar Mona Ratuliu tanpa mengindahkan aku yang sudah melepas celanaku sehingga cetakan batangku di celana dalam sampai membuat Mona Ratuliu tersenyum penuh mesum padaku, diberikannya aku senyuman mesranya yang nakal itu. Mona Ratuliu kemudian sampai ke ruang tengah, sedang anaknya sendiri ternyata sudah lenyap tidur, sedang suamina masih menonton tv sambil menguap sedikit sedikit, diambilnya obat tidur di lemari kecil, ketika suaminya tidak menyadari bahwa digelasnya langsung dicemplungi obat tidur.
Dengan bersikap mesra, Mona Ratuliu mengangkat gelas itu dan memberikan padanya.
“Minum dulu sayaang .. ntar aku tambahi deeh .. yang hangat “ tawar Mona Ratuliu dengan tersenyum. Ditenggaknya minuman teh itu kemudian diberikan pada Mona Ratuliu. Mona Ratuliu kemudian langsung pergi meninggalkannya suaminya, gelasnya langsung diletakkan di meja makan, kemudian masuk ke kamar lagi dan sangat kaget melihatku sudah telanjang bulat.
“Busyeet .. nyolong start yaa .. “ goda Mona Ratuliu dengan membuka bajunya satu persatu, kemudian celana pendek itu dilepaskan. Terlihat buah dadanya menggunung dengan montok dan kenyal. Mona Ratuliu maju ke depanku yang sudah tidak sabaran lagi. Aku langsung menarik tangannya lalu menindihnya. Mona Ratuliu masih menyisakan bra dan celana dalam itu.
Kami berdua terlibat saling melumat penuh nafsu, kami saling bermain lidah dengan penuh kenikmatan.
“Saaayaaaaaaaaaaang .. uuuh .. penuhin janjimu .. Mona .. aku pengin ngontolin kamuu lagi “ tahanku ketika Mona Ratuliu dengan gemas merogoh ke selakanganku yang di mana penisku ngaceng menggesek di belahan vaginanya itu.
“Hmmm .. kamu dah nggak sabaran ya sayaaang .. tenang sajaaa .. aku bersedia dikontolin sama kamu .. pleasee .. sebentar lagi mobil jemputan suamiku agar membawa pergi … tenang aja .. suamiku sudah kuberi obat tidur … “ ujar Mona Ratuliu dengan semakin gemas mengocok batangku dengan memaksa.
“Pleasee .. aku suka sama memekmu, Mona .. pleasee .. aku segera dimemekin donk .. “ ajakku semakin mesum kepada Mona Ratuliu yang kini menggulingkan aku
“Samaa .. aku pengin diewe lagi .. yuuk, puasin aku yaaa .. siapa yang mau duluan oral .. aku oral kontolmu atau kamu oral dulu memekku ?” tawar Mona Ratuliu dengan gemas masih memegang batangku itu.
Aku tidak menjawab, besaran buah dadanya benar benar membuatku lupa daratan, tanganku ke belakang punggungnya, kutarik kaitan bra itu sehingga terlihat
mona_ratuliu_142“Oh sayaaaang .. kamu pengin minum susu ?” tanya Mona Ratuliu dengan gemas tangannya menelikung agar tali branya bisa terlepas, sehingga aku langsung menaikan cup bra, sehingga kemontokan buah dadanya benar benar menggairahkan bagiku, kukecup punting susunya itu membuat Mona Ratuliu langsung menekan ke belakang kepalaku
“Rasakan sayaaang , isep puntingku .. uuuh .. kamu nakal sayaaang .. isep pelan pelan duluu “ tahan Mona Ratuliu dengan melingkarkan kakinya, sehingga aku dijepit oleh kedua kakinya itu. Kemontokan buah dadanya semakin membuat untuk terus menyerang ke Mona Ratuliu itu. Mona Ratuliu sampai menggelinjang merasakan isapan serta remasan ke buah dadanya.
“Pelan ngisepnya sayaaaaaaaaaaaang .. pleaseeeeeeeeee .. teruus sayaang .. hhhmmm aku juga kangen tadi kamu ngontolin aku .. uuuh .. sayaaaaaaaaaang aaaaaaaaaah “ teriak Mona Ratuliu dengan penuh emosi karena sudah tidak tahan untuk disetubuhi.
“Oral memekku .. oral memekku .. “ tahan Mona Ratuliu ketika aku bermain dengan punting susunya bergantian, namun aku tetap melakukan isap demi isapan di punting dadanya sebelah kiri itu.
“Yang kanan ngiri .. iseep .. “ dorong Mona Ratuliu ketika kepalaku naik dan aku pun bermain dengan punting buah dadanya sebelah kanan. Mona Ratuliu sampai menengadah merasakaan isapan itu.
Puas mempermaikan buah dadanya, aku kemudian duduk di ranjang dengan menarik Mona Ratuliu agar mendudukiku, Mona Ratuliu langsung memelukku, memegang belakang kepalaku dan mengajak saling melumat, kami berpagut dengan penuh kerakusan. Desahan demi desahan, dengusan demi dengusan saling bersahutan di antara kami, peluh dan keringat semakin membasahi kamu, Mona Ratuliu kemudian bersimpuh dengan kedua lututnya, membuang branya, kemudian kutarik celana dalamnya itu. Alangkahnya indahnya vagina Mona Ratuliu ini.
“Memekmu indah sekali Mona .. nggak tahan aku setubuhin kamuuu .. pengin kontolku terjepit dalam memekmuu .. “ rayuku dengan mengelus vaginanya yang becek penuh dengan rambut kemaluan yang halus itu.
“Sama aaaaaaaaaaaah .. akuu juga sudah nggak tahan di ewee .. ewein aku dong .. jangan lama lama .. kita cuma sejam sayaaang .. aku harus bangunin suamiku “
“Bosan aku denger kamu bilang suami, suamimuu .. “
“Trus .. bilang apa ? Apa kamu pengin disebut suamiku ” tanya Mona Ratuliu dengan tersenyum mesra dan menopangkan kedua tangannya di pundakku
“Lha iya deeh .. aaakuu pengin disebut suamimu .. mau khan ?” ajakku dengan menusukan jariku membelah belahan vaginanya yang sempit itu
“Aaaaaaaaaaaaaauh.. nakal aaaaaaaaaah .. mosok memekku kamu tusuk “ jerit Mona Ratuliu dengan menepuk ke pundakku.
Mona Ratuliu tidak sabaran lagi diewe, segera langsung turun dan menggelesot kemudian langsung mengemut batangku dengan rakus, batangku langsung diemut dengan rakus dan kuat membuatku sampai mendengus merasakan sedotan demi sedotan itu, kurasakan dan kunikmati setiap kuluman Mona Ratuliu yang hangat di mulutnya itu, sampai sampai air liur Mona Ratuliu menetes ketika penisku keluar dari mulutnya, berulang ulang Mona Ratuliu gemas mempermainkan batangku sampai mengkilap, setelah dipuas dijilati batangku dengan pelan pelan.
“Kau hebat Monaaaa .. sampai membuatku ngos ngosan dengan oralmuu .. sini .. gantian kamu kuoral … nungging sana .. “ perintahku yang disambut berputarnya Mona Ratuliu lalu memberikan selakangannya untuk kuoral, Mona Ratuliu langsung berposisi 69 denganku
“Huuh .. kamu maunya deeh .. trim sayaaaaaaaang .. “
Kami terus saling mengoral, kusibakan belahan vagina yang basah itu dengan lidahku, Mona Ratuliu sampai menjerit kecil ketika aku dengan nakal menusuk lagi. Kuoral vaginanya dengan rakus membuat Mona Ratuliu sampai melenguh berhenti mengulum batangku itu.
“Sayaaang .. pleasee .. lebih cepetaaan .. sudaah setengah jaaam nich .. “ sergah Mona Ratuliu dengan mengerling nakal kepadaku, aku masih bermain dengan vaginanya serta meremas pantatnya yang gedhe itu. Kuakhiri dengan membelah vaginanya dengan lidahku, sehingga jeritan kecil sampai melengking membuat telingaku sakit.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw “ jeritnya kecil namun tinggi sekali frekwensinya.
Aku kemudian mendorong Mona Ratuliu ke samping, aku langsung menarik Mona Ratuliu ke luar ranjang.
“Jangan di sini, Monaaa .. yuk kita keluar dari kamar .. kita lakukan di pojok dekat dapur .. dari situ kita bisa melihat suamimu masuk kamar .. aku punya feeling .. suamimu akan masuk ke kamar ini … “
Mona Ratuliu memandangku.
“Bawa pakaianmuuu “ perintah Mona Ratuliu yang ternyata teliti sekali
kemudian langsung menarik tanganku menuju keluar dengan membuka kancing dan langsung membawaku keluar
“Ayoo sayaang .. aku sudah nggak tahan digenjot lagi .. pleasee .. “ ajak Mona Ratuliu dengan gemas menggandengku.
“Aku pengin kamu yang menggenjotku Monaku, sayaang .. istriku sayaaang .. “ kataku dengan meremas pantatnya ketika berjalan, kami mengitari sebuah ruangan kemudian naik ke tangga ruman tingkat itu, kemudian berada di balik meja, dari situ pandangan ke kamar Mona Ratuliu sangat jelas, namun dari kamar kecil itu, permainan cinta kami tidak akan kelihatan, kecuali jeritan kami yang pasti terdengar.
Sesampai di atas dan dibalik meja itu, Mona Ratuliu memberikan aku bantal kursi.
“Buat kamu dudukin sayaang .. biar ketika kamu nyodok ke atas ada pantulaan .. biar genjotamu mantap, aku suka kamu menggenjotku di toilet tadi .. “ ujar Mona Ratuliu dengan mesum kemudian langsung menduduki aku ketika belum sempat duduk.
“Uuh .. nggak sabaran yaaa “ tahannya di pantat Mona Ratuliu, kemudian aku meremas buah dadanya
“Kamu aaah .. penginnya minum susuku mulu sih .. “ rengek Mona Ratuliu dengan gemas menahan tanganku yang sudah meremas dengan lembut.
monaratuliu_a1024Mona Ratuliu memegang batanngku dan diarahkan ke penisku, kedua kalinya batangku pengin masuk liang surgawinya itu. Mona Ratuliu menekan dengan paksa karena waktunya sempit sekali, belum lagi mobil jemputan akan datang sehingga mau tak mau Mona Ratuliu membangunkan suaminya.
“Mona aaaaaaaaaaah .. pelan donk “ sergahku tak tahan akan tekanan selakangan Mona Ratuliu itu.
Pelan pelan batangku melesak masuk membuatku menjerit kecil
“Tenaaang sayaaaaaaaaang .. Oh .. kamu mau disebut suami sayang ?” tanya Mona Ratuliu dengan menahan kepalaku yang hendak mengisap lagi punting yang sedikit membesar itu, puntingnya ngaceng menahan sensasi birahinya yang meletup.
“Asal kamu menjadi istri yang mesum akuu mau .. “
“Haaah .. tega teganya kamu bilang istrimu mesum .. trus aku bilang suamiku apa ya “ tanya Mona Ratuliu dengan tersenyum.
“Bilang aja suamimu yang nakal .. “
“Ogaah .. kurang seru .. aku bilang aja .. kontolku sayaaang yaa .. biar aku bisa bebas bicara kotor dan jorok .. ayoo suamiku .. kontolku sayaang .. “ ajak Mona Ratuliu dengan menekan lagi lebih kuat membuat batangku melesak dengan mantap membuat kami menjerit kecil
“Kamu benar benar binal, Monaaa .. “
“Iya .. kontol .. kontolku sayaang .. tenggelamkan kontolmu lebih dalam .. ayoo kontol .. kontolku .. teruus kontolkuu .. deseeek .. paksaaaaaaaa ..aaaaaaaaaaaauh ..aaaaaaaaaaah .. teruus Haan .. sayaang .. uuuh .. memekku kayak dibor .. tahaaan .. aaakuu naik duluu “ Mona Ratuliu menjerit kecil merasakan batangku melesak lebih separo. Aku pun merasakan batangku diperas oleh vagina Mona Ratuliu itu, terasa hangat sekali.
“Ayo memekku sayaaang “ ajakku lagi
“Uuuh .. nikmat sayaang .. janji yaa .. aakuu panggil kamu kontolku sayang, kamu manggil istrimu, memekku sayang .. mau ?” tawar Mona Ratuliu dengan gemas langsung melumat bibirku itu.
“Baik memekku, sayaang .. “ kataku dengan mengelus paha mulus berisi milik Mona Ratuliu itu.
“Iya kontol .. teruus kamuu desek ke atas .. uuuuuuuuuuuuuh ..sakit aaaaaaaaah “ lenguh Mona Ratuliu merasakan batangku tinggal sedikit lagi.
“Samaa .. memekkku .. aaaaaaaaaah .. uuuh “ lenguhku dengan mendongak merasakan santapan vagina Mona Ratuliu yang menelan batangku.
“Tahan kontol .. tahan kontolku sayaang .. rasakan goyangan memek tersayangmuu “ tahan Mona Ratuliu dengan menggoyang menggebor sehingga batangku menjadi ludes lebih dalam, tinggal sedikit lagi, dengan dinaikan pantat Mona Ratuliu kemudian menekan dengan kuat membuat batangku mentok disertai lenguhan kami
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuh “ lenguh kami dengan nafas ngos ngosan.
Mona Ratuliu langsung bergerak pelan pelan naik turun, genjotan demi genjotan itu sampai membuat batangku bak diparut, otot otot vaginanya benar benar meremas batangku.
“Kontolku, sayaang .. teruus .. uuuh aaaaaaaaaaaah .. ssssssshh .. rasanya aaaaaaah .. kau memang lebih tepat jadi suamikuuuu .. uuuh .. kontolku sayaaaaaaang .. mari aaah .. aayoo kita ..aaaaaaah .. “
“Monaa .. memekmuu aaah .. “ kataku tak tahan lagi. Mata Mona Ratuliu selalu mengawasi pintu tengah itu kalo dibuka dari luar sehingga bisa langsung membuat kami berhenti melenguh.
Genjotan demi genjotan, sedang aku bermain dengan punting buah dadanya, kusedot dengan kuat sampai membuat Mona Ratuliu menjerit kecil
“Minum susuku sayaang .. sedot lagi ..sedot lagi .. uuuh .. “ lenguh Mona Ratuliu merasakan mulutku yang mengemut punting susunya.
“Ayoo memekku sayaang .. genjot lebih cepaaaaaat “ ajakku sambil meremas pantatnya yang naik turun itu.
Mendadak pintu tengah terbuka
“Monaaa .. di mana sayaaang “ teriak Indra Brasco ketika sampai di ruang tengah, Mona Ratuliu langsung membekap mulutku yang hendak melenguh, Mona Ratuliu sampai menahan nafas
“Tenang kontolku sayaang .. biar dia lenyap duluu “ bisik Mona Ratuliu dengan matanya melirik ke bawah.
“Monaa .. mobilku mau dataang .. uuuh .. kemana nich istrikuu .. payaah .. ya daah .. aku mau mandi duluu “ teriak Indra Brasco menuju ke kamarnya dan kemudian lenyap masuk.
“Kontolku sayaang .. ayo jalan lagi .. “ ajak Mona Ratuliu dengan bergerak naik turun, kali ini gerakannya sangat cepat dan malah terkesan liar
“Oh memek liarku .. ooh aaaaaaaaauuh .. pelan Monaaa “
“Nggak cukup .. aaah sayaang .. kontolku sayaang ..waktu kita sempit .. dia mandi sering cepaat .. “ kata Mona Ratuliu dengan naik turun dengan menghujam, kurasakan batangku dijepit luar biasa. Kurasakan jepitan itu menghebat
“Aaaakuu aah nggak tahaan .. kontolku sayaaaaaaaang .. Oh kontol .. sayaaang .. teruus sodok aakuu .. sodok memekku .. “ ajak Mona Ratuliu dengan merangkul ke pundakku, matanya menatapku dengan sambil tersenyum, gerakannya semakin cepat dan kemudian merapatkan kakinya mendapatkan orgasme
“Remees susukuu .. remees susukuu aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah“ jerit Mona Ratuliu tak karuan. Kuremas buah dadanya ketika Mona Ratuliu mendapatkan orgasmenya. Badannya melengkung dengan membuat busur panah, kurasakan dari dalam vaginanya memancar cairan hangat membasahi batangku, kemudian meleleh keluar.
Mona Ratuliu kemudian berkelonjotan dan memelukku dengan nafas ngos ngosan, demikian pula denganku. Kubiarkan Mona Ratuliu menikmati orgasmenya itu. Kudiamkan sebentar. Mona Ratuliu kemudian melepaskan pelukanku yang mencakar itu, kemudian memagut bibirku setelah membuka mata
“Kontolku sayaang .. kamu harus sabar yaa .. memek tersayangmu .. mau mengantar bajingan itu pergi .. sebut dia dengan bajingan atau bangsat ?.. bosan aku dientotin dia .. nggak ada seninya, suka main tancap aja ..”
“Uuuh “ keluhku pada wanita yang haus seks dan tak terlampiaskan pada suaminya itu.
“Baik kontolku sayaang .. aku cabut yaa .. aku mau melepas si bajingan itu pergi .. sama anakku .. jadi malam ini merupakan malam terindah bagi kita .. jangan sembrono yaa .. bisa bubar malam ini .. okay ?” jawil Mona Ratuliu dihidungku.
Mona Ratuliu kemudian berusaha keras menarik batangku, aku merasakan kesakitan ditarik seperti itu, gesekan dinding vaginanya sampai membuat batangku terasa sakit.
“Aaaaaaaaaaaauh “ lenguhku ketika batangku lepas dengan membasah. Mona Ratuliu melumat bibirku sambil meremas batangku
“Tunggu kontolku sayaang .. memekmu tercinta pergi sebentar .. tunggu yaaa “ kata Mona Ratuliu dengan tersenyum mesra.
“Janji tetap di sini ?” tanya Mona Ratuliu menegaskan
“Janji deh “ kataku dengan meremas pantat Mona Ratuliu. Kubiarkan wanita itu keluar dari kamar dengan menyambar daster yang tergantung di lemari kamar itu. Mataku terkejut kalo Indra Brasco sudah keluar kamar dengan pakaian rapi. Melihat Mona Ratuliu muncul menjadi terkejut
“Ngapain kamu malam malam berkeringat . “ tanya Indra Brasco
“Senaam di atas laah .. badanku naik nich .. “ keluh Mona Ratuliu dengan mengusap dahinya.
“Turun berapa kilo ? Rajin amat kamu sekarang … semalam kamu fitnes di atas sampai dua jam “ sahut Indra Brasco dengan tersenyum kemudian menujue ke ruang depan, mobilnya sudah datang, sang anak justru malah bangun dan rapi duluan.
“Pergilah suamiku sayaang .. “ ucap Mona Ratuliu dengan mencium si kecil.
monaku sayangSelepas Mona Ratuliu melepas keluarganya pergi dari rumah itu, Mona Ratuliu sudah tidak tahan lagi, sehingga langsung masuk ke dalam rumah lalu melepas dasternya telanjang bulat, sampai di ruang tengah Mona Ratuliu berteriak memanggilku, aku yang melihat Mona Ratuliu bertelanjang bulat itu semakin tidak tahan, aku kemudian keluar dari persembunyianku dengan bertelanjang bulat keluar kamar itu, ketika aku turun dari tangga Mona Ratuliu tersenyum dengan senangnya. Senyumnya mengambang melihat batangku yang ngaceng perkasa, belum sampai memegang tubuhnya, Mona Ratuliu sudah menjangkau batangku lalu ditarik. Aku sampai gelagapan namun Mona Ratuliu langsung melumat bibirku ketika kami saling berdekatan, kami bermain bibir ditangga itu.
“Kontolku sayaang .. shhhh ..ssssshhh .. malam ini sampai siaang kita bebas .. kamu bebas mau ngontolin aku sampai akuu nggak kuat lagi .. aaakuu ah .. aku pengin pejumu membasahi memekku .. kita teruskan sayaang .. aku beri aakuu kenikmatan lagi .. “ ajak Mona Ratuliu dengan menarik tanganku ke kamar, namun aku menolak ke kamar dengan menahan tangan Mona Ratuliu yang menarikku.
“Kita kemana kontolku sayaaang “ tanya Mona Ratuliu dengan heran karena aku tidak mau diajak ke kamar. Aku lalu berjongkok lalu langsung menghisap vaginanya yang mulai menyempit,kukuak lagi lubang kenikmatannya itu agar batangku bisa masuk lagi dengan lancar
“Uuuh sayaang aaaah .. geli aaaaaah .. teruus , hajar memekku .. “ ujar Mona Ratuliu dengan meremas kepalaku, tanganku ikut mengorek vaginanya membuat Mona Ratuliu sampai memundurkan selakangannya
“Kontolku sayaaang aaakuu mau diapaain nich .. katanya mau ngontolin lagi .. kok malah jilatin memekku “ goda Mona Ratuliu semakin nakal itu. Mona Ratuliu semakin melenguh ketika klitorisnya aku sedot.
“Oh kontolkuu sayaaaang .. teruus kontol .. teruuuuuuuuus … uuuuuh “ lenguh Mona Ratuliu semakin menggelinjang sampai menari kursi di sampingnya agar tidak terjatuh karena dilanda birahi yang memuncak, kepalanya melihat ke atas merasakan lidahku berulang ulang menjilati klitorisnya. Kuremas pantatnya agar tidak mundur sehingga Mona Ratuliu sampai tidak tahan.
“Sudah sayaaang .. kontolku sayaaaaaang sudaaaaaaaaah “ tahan Mona Ratuliu di kepalaku, kemudian menarik tanganku, aku pun berdiri dan kemudian kami saling berpelukan dan melumat bibir. Kami bermain lidah sebentar sampai kemudian menghisap dengan kuatnya menimbulkan suara yang mencecap.
Kuajak Mona Ratuliu naik ke meja, meja yang berada di pojok dinding itu. Mona Ratuliu kemudian duduk.
“Nggak duduk memekku sayaaang “ ingatku dengan naik ke meja dengan berdiri.
“Maumu apa sich .. ?” tanya Mona Ratuliu dengan heran
“Berdiri monaku .. berdirilah memekku sayaaaaaaaaaaang “ kataku dengan menarik tangan Mona Ratuliu, Mona Ratuliu pun naik dan kami berdiri di atas meja. Kudorong Mona Ratuliu ke pojok dinding
“Maksumu kamu mau ngewein aku dengan berdiri .. ck ck ck ck .. belum pernah, sayaaang .. ayoo deh kontol .. sodok memekku lagi .. uuuh ..aaakuu suka gayamu sayaang .. “ ujar Mona Ratuliu dengan bersender ke dinding.
Untung sekali, meja itu lumayan besar sehingga memudahkan kami saling menggenjot nanti.
“Angkat kaki kananmu, memekku sayaang “ perintahku yang disambut dengan sikap manja Mona Ratuliu itu
“Oke kontol ..sayaaaaaaaaang “jawab Mona Ratuliu dengan semakin mesum dengan senyumnya
“Kamu mesum banget kalo senyum, memek “ timpalku pada Mona Ratuliu
“Kamu suka kalo aku mesum begini ? kontol “ tanya Mona Ratuliu balik.
“Ya jelas, memek “ kataku balik sambil menjawil dahinya, kupegang paha Mona Ratuliu, kemudian aku memasukan batangku dengan menekan
“Pelaaaan aaaaaaaaaaah “ tahan Mona Ratuliu ketika aku mendesak dengan kuat
“Lha kamuu aaaaaah tadi cepaat cepaaaaaat .. maksa lagi “ kataku tak kalah. Tangan kiriku memegang paha Mona Ratuliu, sedang tangan kananku meremas buah dadanya yang montok itu
“Aaaaaauh ..mainin susuku muluu uuuuuuh .. ngeremes yang kuat yaa .. beri air pejumu lagi …awas kalo nggak keluaaaar .. “ ancam Mona Ratuliu dengan menyentil penisku sehingga membuatku malah mendesak ke depan sehingga lebih dalam batangku melesak, Mona Ratuliu menjerit kecil.
“Aaaaaaaaaaaaawww .. fuck ..aaaaaaaah .. kontolmu nakaaaaaaaaaal .. nakaaaaaaaaaal “
Pandangan yang sangat vulgar sekali, di atas meja kamu berdiri dengan bertelanjang bulat hendak bersetubuh, Mona Ratuliu merapat ke dinding, kaki kanannya aku pegang dengan tangan kiriku, batangku sudah melesak separo
“Genjotin aku yang keras seperti di tolilet ya kontol .. “ pinta Mona Ratuliu tak sabaran lagi.
“Tapi kontolku juga diewein donk “ candaku
“Iya samaaa .. kita saling ewe yaaa .. kontolmu mengewe memekku .. memekku mengewe kontolku, sesama mengewe dilarang saling mendahului orgasme .. “ canda Mona Ratuliu dengan gemas, aku pun menjadi tertawa keras sekali
“Tenggelami donk kontolmuu . jangan ketawa ajaa .. payah nich suamiku .. kontolku sayang nakal sekali” jawil Mona Ratuliu kembali di dadaku.
“Memek tersayangku ini juga nggak sabaran dikontolin yaa .. “ kataku lagi
“Uuuh nikmatnya dikontolin terus .. kata lain yang lebih jorok aaaaaah .. entotin aaah “ sergah Mona Ratuliu ketika aku hendak mendesak itu.
“Terus make kata apa deh ?” kataku mendesak masuk lebih dalam membuat Mona Ratuliu menjerit kecil
“Aaaaaaauh .. “
“Enaknya ngenthu sama kamu, memek .. “ kataku
“Haaaaah bahasa apa itu ?” tanya Mona Ratuliu dengan terkejut
“Bahasa jawaa .. kenthu itu kawin .. “
susu cap mona ratuliu“Oke deeh .. kawinin akuuu .. tuh kontolmu sudah masuk separo .. tarik sayaaaaaang . yaaa.. dorong lagi ..aaaaaaaaahh .. aaaaaaaaaaaauuuuuuuh .. please aaaaaaaaaaah .. kontol .. aaaauuh kontolmuu aaaaaaaah “ lenguh Mona Ratuliu dengan mendongak ke atas memandang langit langit, kuremas buah dadanya agar lebih menjerit lagi
“Aaaaw .. ooooooooooh sayaaaaaaaaaang .. nikmaaaaatnyaaa .. “ seru Mona Ratuliu dengan menunggu aku menenggelamkan batangku lebih dalam, Mona Ratuliu menaikan kakinya lebih tinggi, kebetulan di atas itu ada teralis jendela yang ternyata bisa meletakkan kaki Mona Ratuliu agar tidak jatuh ke bawah.
“Nikmaat oooh .. aku suka kamu sayaang .. rasanya nikmat dientotin kamu di atas mejaa .. berdiri lagi .. uuuuh . kamu hebaaat .. akuu sukaa .. di bajingan tidak punya fantasi seks .. sampai bosan aku dikontoli diaaa .. “ sahut Mona Ratuliu dengan merangkulku dan memberikan pagutan mesra. Tubuh kami semakin panas dan semakin berkeringat
“Kita lakukan sayaaang .. ayoo, kontolku sayaaaaaaaaaang dikit lagi .. kamu tekan . tapi tarik duluu “ ajak Mona Ratuliu semakin tidak tahan.
Kutarik batangku yang diperas dalam vaginanya itu, kutekan dengan kuat dan kuhujamkan membuat Mona Ratuliu menjerit keras dengan kata jorok
“Koooooooooooooooooooontoooooooooooooooooooooooool “ teriak Mona Ratuliu dengan keras
“Huuus jangan keras keraaas .. kedengaran rumah sebelah “ ingatku lagi
“Biarin .. tetangga nggak bakalan dengaaaar .. kontol “ sergah Mona Ratuliu yang pengin melampiaskan nafsu birahinya itu. Mona Ratuliu sudah tidak tahan lagi
“Sudah berapa lama kamu nggak disetubuhi si bajingan, memek “ tanyaku
“Sudah lama, kontol “ jawab Mona Ratuliu tidak menyebut hari atau minggu, namun ketika aku hendak bersuara, Mona Ratuliu menahan bibirku.
“Sudaah .. masukin lagi ……..uuuuuuuuuuh .. memekku sakit .. kontol .. ayo donk .. dikit lagi .. “ ajak Mona Ratuliu lagi yang mengangkang dengan sangat indahnya di atas meja. Vaginanya sudah kumasukin dengan batangku, kutarik dan kuhujamkan dengan kuat sehingga batangku amblas mentok di vaginanya
“Yaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaah .. enaaaaaak .. pleasee .. tahan duluu . tahaaaaaaan .. pengin merasakan kehangatan kontolmu .. diaam yaaaaaaaaa “ tahan Mona Ratuliu ketika aku hendak menarik lagi.
Mona Ratuliu mengatur nafasnya pelan pelan, jepitan vaginanya longgar karena kakinya mengangkang namun tetap memeras batangku itu. Mona Ratuliu memejamkan matanya merasakan kehangatan penisku itu. Pelan pelan Mona Ratuliu membuka matanya
“Seekaraaang, kontol ! genjotin akuu .. sodok memekku .. hajar memekku .. “ perintah Mona Ratuliu dengan mengelap mukaku yang basah berkeringat itu. Kami yang berdiri di meja itu semakin panas saja.
“Oke memekku sayaaang .. “ jawabku dengan menarik batangku kemudian mendesak maju, Mona Ratuliu memegang tubuhku agar terasa nyaman
“Ooh .. kontol .. enaak aaaaaaaaah .. teruus sodook ..setubuhin aaakuu .. ya .. iyaa .. enaak .. teruuus kontol .. kontol .. ooooh kontolmu enaak bangeeet . pleasee . jangan berhenti .. “ teriak Mona Ratuliu dengan suara keras tak peduli sekitar.
Kuelus pahanya yang menahan tubuhnya itu, membuat Mona Ratuliu semakin menggelinjang dan geli
“Cepetan, kontol .. kakiku nggak kuaat nih .. “ sergah Mona Ratuliu yang melihatku hanya pelan pelan menyodok nyodok itu, aku langsung menggenjot dengan cepat
“Iyaaaaaa aaaaaaaah .. teruuuuuuuuuuuus .. kontooooool ..aaaaaaah aaaaaaaaauuuuuh .. nggak kuaat aaaaaaaaah .. “ jerit Mona Ratuliu dengan menghembuskan nafasnya dalam dalam, kurasakan aku semakin nikmat menggenjot Mona Ratuliu itu, suara keciplak bunyi gesekan selakangan kami semakin panas dan nikmat. Kurasakan Mona Ratuliu tidak tahan digenjot dengan cepat
“Gilaaaaaaaaaa aaaaaaaaaah .. masaaaaaak .. aaakuu mau sampaaaaaai .. cepet .. kontol .. cepeet …dikit lagiii “ jerit Mona Ratuliu tidak tahan lagi.
Aku semakin cepat menggenjot dengan mantao dan kurasakan jepitan vaginanya menyempit dengan cepat, rupanya Mona Ratuliu tidak tahan disetubuhi dengan berdiri.
“Sayaaaaaaaaaang .. kontolkuu sayaaaaaaang ..bentaaaaar lagi .. tahaan aakuu jangan sampai jatuuuh .. “ ajak Mona Ratuliu mencari tanganku dan kupegang pinggangnya kuat, desakan batangku sampai membuat Mona Ratuliu merapat ke dinding, setiap penisku melesak masuk Mona Ratuliu menjerit keras, Mona Ratuliu memejamkan matanya erat sekali, tubuhnya sudah tidak kuat lagi
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ jerit Mona Ratuliu panjang ketika vaginanya menyempit dan mengucurkan cairan panas. Mona Ratuliu menegang dengan kaku, merapat dan membuat dadaku tertekan buah dadanya yang montok itu.
Mona Ratuliu berkelonjotan dan kemudian diam, namun kakinya benar benar kuat menyangga tubuhnya, kutarik batangku agar lepas, dari vaginanya mengucur cairan deras sedikit kental itu.
194333-05443123072006@H-1“Uuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguh Mona Ratuliu dengan menggelesot kemudian duduk dengan lemasnya, batangku masih perkasa dengan membasah mengkilap. Aku ikutan duduk di depannya. Mata Mona Ratuliu masih terpejam erat, pelan pela dibukanya lalu tersenyum padaku.
“Gimana nich … masak kamu tega nggak pejuin akuu .. aaakuu pengin disemprot dengan spermamuu .. pleasee .. keluarin donk .. kita pindah ke mana sayaang ?” rengek Mona Ratuliu lagi.
“Aku belum mau ke ranjang, memek .. “ sahutku dengan mengelap muka Mona Ratuliu yang penuh dengan keringat itu.
“Lalu di mana, kontol .. “ tanya Mona Ratuliu lagi.
“Aku pengin digenjot di atas kursi, memekku sayaang “ sahutku kehabisan akal di mana menggenjot Mona Ratuliu lagi.
“Kenapa nggak kamu entotin aku di atas ranjang, kontolku sayaaang, di ranjang saja sayaang .. agar lebih nikmaat “ ajak Mona Ratuliu dengan tertawa.
“Hmmmm ‘’ aku hanya bisa berdehem
“Aku pengin ditumpakin .. kamu belum pernah naikin tubuhku khan ? aku pengin ditindih sama kamu, kontol .. yuuuk keburu memekku merapat lho “ tarik Mona Ratuliu dengan turun dari meja dan menggelandangku turun, kami berjalan beriringan, Mona Ratuliu dengan gemas meremas batangku sedang aku meremas pantatnya yang berisi itu. Kami masuk ke kamar dan peraturangan vulgar kembali memanas.
mona ratuliuAku masih belum pengin menggumuli Mona Ratuliu di ranjang, desakan Mona Ratuliu yang pengin digauli di ranjang itu, segera aku langsung menarik tangan Mona Ratuliu agar duduk di meja itu. Kutarik tangannya dan Mona Ratuliu menurut. Mona Ratuliu kemudian menduduki selakanganku, batangku dipegangnya dengan erat dan diarahkan ke lubangnya itu, pelan pelan batangku melesak dengan tekanan demi tekanan selakangan Mona Ratuliu sehingga tanpa kesulitan batangku cepat tenggelam dalam lubang vagina Mona Ratuliu itu.
“Yaaa Uuuh .. sayaaang .. kontolmuu benar benaaar luar biasaaa … rasanya uuuh .. tak bisa kubayangkan sayaaaaang .. gimana sayang rasa memekku ?” tanya Mona Ratuliu dengan mengelap mukanya yang penuh dengan keringat membanjir itu
“Masih ketat juga, memek .. aku suka dengan memekmuu “ sahutku yang disambut senyum Mona Ratuliu dengan senang, kemudian memegang pundakku, benaman batangku itu ditekannya lebih dalam sehingga selakangan Mona Ratuliu sangat rapat dengan selakanganku
“Kontolmuu benar benar hangat sekali, sayaaang .. sudah kuimpikan kontolmu sejak dulu, sayaang .. hihihihi .. aku yakin .. kamu punya kontol gedhee .. benar jugaaa .. daaaan nafsumuu benar benar kuat sekali “ sahut Mona Ratuliu dengan memandangku sambil geleng geleng.
“Uuuuuuuuuuh .. rasanya Haaan .. kontolmu .. mengebor memekku .. tak pernah kurasakan bersetubuh seenak dan seindah ini Haaan .. “ puji Mona Ratuliu dengan tertawa keras
“Kau juga hebat Monaaa .. Ratu mesumku “ godaku sambil mengelus elus pahanya yang menindihku itu.
“Huuuh .. Ratumesum .. jangan deeeh .. “ tolak Mona Ratuliu yang tertawa kemudian. Mona Ratuliu kemudian bergerak pelan pelan, namun aku mencegahnya
“Jangan gerak dulu, Monakuu .. memekku sayaaang “ tahanku pada pantat Mona Ratuliu itu.
“Pleaseee .. aaakuu sudah nggak taaahaan nich .. aaakuu bisa muncrat lagi kalo didiami begini . nakaaal aaaah kaaamuu, kontol “ sahut Mona Ratuliu dengan tak sabaran.
“Palingan ntar kaaamuu yang muncraaat duluan “ godaku yang membuat Mona Ratuliu menjadi kaget, sehingga gerakan tekanan ke bawah semakin kuat membuat Mona Ratuliu menjerit kecil
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaw .. dasar setaaaaan aaaaah .. pleasee .. pejuin aaakuu kayak ditoilet tadi .. aku sudah nggak kuaaaaaaaat .. “ desak Mona Ratuliu dengan gemas. Mona Ratuliu memaksa bergerak naik turun dengan pelan pelan, batangku lancar sekali keluar masuk, Mona Ratuliu memegang kepalaku dan dibenamkan di buah dadanya, kujilati buah yang kenyal itu seiring gerakan naik turun Mona Ratuliu di selakanganku
“Aaaayoo kontoool .. teruus kontoool .. hajaaar gawukuu .. hajaar gawuukku .. “ erang Mona Ratuliu dengan terus bergerak naik turun itu.
“Iyaaa aaaaaaaaaah sssssssssh sssssshhh hhh “ desisku tak karuan.
“Oh Haaaan .. enaaaaaaaaak …… sssssssshh ssssssssssshh .. “ Mona Ratuliu tak kalah mendesis dengan suara yang mendesah desah itu. geliat tubuhnya yang naik turun menggenjotku itu terasa sekali gesekan itu membuat aku sampai menahan rasa nikmat luar biasa, disibakkannya rambut yang berada di pundaknya. Mona Ratuliu kemudian mendongak ke atas dengan tetap naik turun keenakan.
“Nggg .. nggg nggg .. ssshhh .. Haaan .. Burhaaan sayaaaang .. teruuus aaaaaaaah .. teruus Haaan .. teruuus kontol .. owalaaah aaaduuuh .. kontolmuu aaaaaaaah .. teruus yang dalam .. yaaang dalaaaaam .. “ ajak Mona Ratuliu dengan nafas tersengal sengal itu. Gerakan naik turun itu sampai membuat batangku diperas luar biasa. Kedua tangannya berpegangan erat dengan merangkulku yang menekan ke kepalaku dadanya itu.
“Iyaaa .. kuluuum .. iseeeeeeeeeeep aaaaaaaaaah … enaaaaaaak … trimsss Haaan . aaaku puaaas aaaaaah .. ssssssshhh ssssssshhh “ teriak Mona Ratuliu dengan menggelora birahi itu.
Gerakan Mona Ratuliu tidak cepat cepat, namun kulihat Mona Ratuliu semakin kewalahan karena aku belum menampakan tanda tanda menyerah itu. kontan saja Mona Ratuliu langsung menarik kepalaku dan berhenti menggenjotku, di aturnya nafasnya itu kemudian melumat bibirku sebentar
“Gimana, kontol ?” tanya Mona Ratuliu dengan menghembuskan nafasnya
“Teruus aja Monaaa .. kaaaloo sampaai .. yaaa .. lampiaskan birahimuuu “ kataku enteng
“Haaan duuuh .. aaakuu nggak kuaaat aaaaaaaaah .. aaayoo donk .. hamilin aaakuu aaaaaaah .. nggak sabaaar niccch .. pengin punya aaaanaak .. sepintaaar kamuuu .. ayo donk aaaaaaaaaaah “ rengek Mona Ratuliu tak sabaran sehingga langsung saja menjewer telingaku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuh “ erangku merasakan jeweran tangan Mona Ratuliu itu
“Monaaa aaaaaah .. tahaan duluu “ kataku yang disambut niat Mona Ratuliu hendak menggenjot lagi.
“Apa sayaaang ?” tanya Mona Ratuliu tak mengerti
“Tangan Mona ke belakang yaaa .. aakuu juga “ kataku dengan menekan ke belakang, Mona Ratuliu pun melakukan yang sama.
“Begini yaaa .. oke deeh .. kita miringkan tubuh kita ke belakaang .. janji yaaa .. semprot spermamuu “ ajak Mona Ratuliu dengan bergerak ke atas dan ke bawah, aku kemudian mengikuti gerakan Mona Ratuliu sehingga kembali batangku keluar masuk
“Aaaaaaaaaaaaah .. Haaan uuuuuuuuuuuuuuuh .. aaaaaaaauh sssssssshh ssssssssshh .. teruus Haaaaaaaan .. aaakuu .. aaaaaaaaaah enaaaaaaknyaaaaaaaa .. sssssssshhh ssssssssshhh “ desah Mona Ratuliu dengan suara terus merintih dan melenguh tak karuan, matanya melihat bagaimana batangku keluar masuk vaginanya itu. Kami berdua kemudian menaikan posisi pantat kami agar mengambang di atas meja itu, luar biasa indahnya.
Mona Ratuliu terus mengikuti gerakanku, penisku lancar sekali mencoblos memek Mona Ratuliu itu yang kian menjepit keras batangku. Gerakan demi gerakan kami berlangsung sudah lebih lima menit. Mona Ratuliu lalu memandang ke atas, matanya memutih terlihat bola matanya menahan sensasi seks yang sangat nikmat dan baru kali ini bercinta di atas meja.
“Sayaaaaaang aaaaaaaaah .. baaaruu inii .. aaaakuu di mee mmeeeeejaaa … aaaaaaaaah sssssssshh sssssssh .. teruus Haaaaaaaaan .. teruuuuuuuuuus kontol .. aaakuu sudaaah nggaaak nggaaak kuuu kuuaaat “ sahut Mona Ratuliu terbata bata.
“Iyaaa aaaaaaaaaaah .. teruuus Monaaa .. teruuus memek .. “ ajakku dengan mempercepat genjotanku, jeritan demi jeritan Mona Ratuliu semakin santer di malam yang penuh birahi itu.
“Haaan .. habiis biiis ini di kamaar yaaaa “ ajak Mona Ratuliu yang kujawab dengan anggukanku dan kupadang bagaimana batangku keluar masuk, Mona Ratuliu juga memandang ke arah yang sama.
“Kontooolmuu aaaah gedheee .. “ puji Mona Ratuliu semakin nafsu itu, gerakannya semakin cepat dan semakin liar, penisku dijepit luar biasa dalam memek Mona Ratuliu itu. Gerakan Mona Ratuliu semakin menggila, semakin tak karuan mengejar puncak pendakian. Genjotan demi genjotan kami, tanganku luar biasa pegal menahan sodokan dan tekana selakangan Mona Ratuliu yang menggila itu, demikian pula dengan Mona Ratuliu yang tidak tahan dengan tekanan itu. Mona Ratuliu langsung merebah, kepalanya berada tepat di bibir meja itu, bagian leher mengawang di udara.
“Sayaaaaaaaaaang .. nggaaak kuaaat aaaah .. sodokin aakuu “ sahut Mona Ratuliu dengan merapatkan kakinya menjepitku.
mona_ratuliu seksiKugenjot dengan kuat setelah kami kembali berada di latar meja itu, kugenjot dengan cepat sampai membuat Mona Ratuliu menjerit jerit keras, kuremas buah dadanya yang ikut tergoncang itu, Mona Ratuliu sampai menggeliat tak karuan itu, nafsunya hendak mencapai puncak, aku pun juga tidak tahan lagi.
“Haaaaaaaaaaaaan .. sayaaaaaaang sudaaaaaaah aaaaaaaaaaah sudaaaaaaaaah “ erang Mona Ratuliu tidak tahan sodokanku itu yang cepat sekali keluar masuk vaginanya. Mona Ratuliu semakin mendekati puncak dengan mencakar ke lenganku dengan kuat, kepalanya kadang naik melihatku yang menggenjotnya dengan kuat dan cepat
“Teruus Haaan dikit .. diiiiiikiiit laaaaaagi ssssssssshhh ssssssssshh ssssssshh hhhh “ desis Mona Ratuliu semakin tidak kuat, kuhujamkan batangku dalam dalam sampai Mona Ratuliu menjerit tak karuan, geliat tubuhnya bak cacing kepanasan, vaginanya menjepit dengan sangat ketatnya. Mona Ratuliu menjerit semenit kemudian akibat hujaman batangku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Mona Ratuliu mendapatkan orgasme itu. Aku malah tidak tahan kugenjot terus membuat Mona Ratuliu sampai terpekik ketika menegang kaku itu, berkelonjotan lalu dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi batangku. Mona Ratuliu semakin tak karuan, selepas mendapatkan orgasme itu langsung menahan selakanganku yang masih menyodok nyodok
“Sudaaaaaaaaah .. sudaaaaaaaah aaaaaaaaaah ..sudaaaaaaaaaaah ..sakit aaaaaaaaaah saaakiit aaaaaaaaah “ erang Mona Ratuliu yang kesakitan aku sodokin terus.
“Aaaaaaaaaaaaaah … aaaaaaaaaah .. ngg ngg … nggggg .. aaaaaaaaaauh ssssssssshhh sssssssssssshh .. sayaaang aaaaaaaaaaaaahh .. waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuh .. hhhhuuuh .. ssssssssssshh sssssssssshh .. “ erang dan rintih Mona Ratuliu tak karuan.
Kutahan sodokanku dan kutarik penisku, nafas Mona Ratuliu semakin hancur, aku lalu turun dari meja, kemudian aku memutarkan tubuh Mona Ratuliu.
“Sayaaaaaaang maaau aaapaaa .. duuuh .. sudaaah aaaaaaaaah… aaakuu kaaalaah ..aaampuni aaaaah .. jangan aaaaaaaaaah . jangaaan “ cegah Mona Ratuliu dengan menahan tanganku yang memaksa itu, aku berdiri di samping meja itu, kugulingkan tubuh Mona Ratuliu
“Akuu sudaah nggak tahaan .. kontolku mau muncraaaaaat “ sergahku dengan memaksa Mona Ratuliu agar miring, langsung saja kuangkat kaki kirinya kemudian masuk masuk dalam jepitan kakinya itu, kucoblos memeknya sudah merah tak karuan akibat sodokanku berkali kali, kugenjot dengan cepat dan keras sampai membuat Mona Ratuliu menjerit jerit minta ampun
“Haaaaaaaaaan .. aaaaaaaaaauuh aaaaaaaauuh . maafiiin .. aaaaaaaah .. sudaaaaaah aaaaaaaah ..sakit .. aaaaaaaduuuh .. “ keluh Mona Ratuliu dengan menahan sakit dan nikmat kugenjot itu, kugenjot dengan hujaman keras membuat Mona Ratuliu merem keenakan, kutembakkan rudalku dengan hujaman keras membuat aku sampai orgasme, kubenamkan dalam dalam batangku
“Aaaaaaaaaaah .. aaakuu aaaaaaaaah dapaaaaaaaaaaat .. “ sahutku dengan nafas tak karuan, kusemburkan isi buah pelirku dengan hujaman dalam dalam sampai mentok
“Crooooooooooot … crooooooooooooot ..crooooooooooooot “
Aku melolong panjang mendapatka puncak birahi itu, aku sampai rubuh ke depan setengah menindih Mona Ratuliu kesakitan itu, memeknya terasa sakit digenjot dengan bertubi tubi ini, Mona Ratuliu sampai menutup mukanya, tangannya yang lunglai itu terkapar di samping tubuhnya dengan lemas. Kami diam lama sekali dalam posisi menjadi satu tubuh, rambutnya berantakan.
Mona Ratuliu membuka matanya terlebih dahulu, tangannya mencubit lenganku
“Sayaaaaaaaang cabuut aaaaaaaaah .. memekku sakit nih “
Akupun membuka mataku, kutarik batangku, kulihat batangku penuh dengan lendir warna putih, Mona Ratuliu kemudian turun dari meja, cara jalannya juga sudah beda, vaginanya kesakitan aku genjot
“Gilaaaaaaaa .. memekku nggak kuaat sayaaaaaaang .. pleasee .. jangan main kasar yaaa .. aaaku pengin kita bercinta dengan lembut bak suami istri .. pleasee .. kita istirahat dulu .. Mas Indra pulangnya lusa kok .. kita ada banyak waktu .. “ sahut Mona Ratuliu dengan langsung berebah ke sofa masih lemas
“Oh yaaaaaaaaa ?” tanyaku dengan ikut merebah ke sampingnya
“Makanya deeh .. kita atur tenaga kitaaa .. besok kita gunakan waktu di rumah ini .. kita nggak boleh make baju .. telanjang sehariaaan .. oke deeeh .. kita ke kamar yuk .. aku pengin ngeloni kamuu .. kalo aku masih kuaat layani aku bak istrimuu .. kita sudah bercinta secara liaaar .. pengin deh yang lembut .. mau kah sayang ?” pinta Mona Ratuliu dengan penuh harap.
“Yaaaaaaaaa “ sahutku pendek yang disambut dengan pelukan mesra Mona Ratuliu itu, diusapnya dadaku dengan tangannya. Matanya dipejamkan, aku membiarkan batangku tetap berlendir, kami kemudian saling memeluk di sofa itu, kami sampai tertidur di sofa dengan mesranya bak suami istri. Tak terasa kami sudah hampir sejam saling memeluk itu, kami tetap kembali memejamkan mata ketika mata kami tertumbuk, Mona Ratuliu tersenyum dan tetap memeluku dengan erat.
@
Tagged @ Cerita Dewasa Indonesia
Tagged @ Fiksi
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten